Sabtu, 03 November 2012

SMK PGRI BANGKINANG PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA KE 84




Kalau kita balik kembali lembaran sejarah perjuangan mendirikan negara kesatuan Republik Indonesia ini, maka kita bisa mengambil pelajaran, bahwa para perintis dan pendiri republik ini berbuat di awali dengan semangat kebersamaan untuk melakukan suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu merubah situasi bangsa kita ini dijajah dan dikuasi bangsa asing menjadi bangsa yang merdeka, yang bebas mangatur sendiri bangsanya dan merupakan bagian dari penduduk duia yang di akui eksistensinya sebagai suatu bangsa.  
Sumpah Pemuda merupakan satu dari berbagai tonggak sejarah bangsa yang merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang sangat menentukan perjalanan kehidupan Bangsa Indonesia. Peristiwa yang menjadikan tonggak sejarah ini harus mampu dimaknai oleh siswa-siswa SMK YPLP PGRI Bangkinang  sebagai suatu peristiwa penting yang dijadikan sebagai inspirator dan spirit bagi kalangan pemuda, khusunya pelajar dalam mempelopori gerakan perubahan pada saat ini. Tentu tuntutan perubahan setakat ini tidaklah seperti situasi 84 tahun yang silam. Perubahan yang diinginkan adalah merubah budaya-budaya yang tidak baik yang masih berlaku di tengah-tangah masyarakat kita. Demikian harapan Zapril, S. Pd,  salah seorang Guru SMK YPLP PGRI Bangkinang yang juga ikut bersama-sama dengan siswa, seluruh majelis guru dan staf tata usaha yang bersama-sama memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 84 pada suatu upacara di tingkat sekolah. 

                                           

Lebih lajut Zapril, menegaskan bahwa, "Dengan memperingati sumpah pemuda, diharapkan para pemuda khususnya para pelajar menjadikan momentum penting sejarah  tersebut sebagai  inspirator dan spirit bagi para kaum muda untuk menjadikan dirinya sebagai pelopor dari berbagai bentuk perubahan budaya yang kurang baik ataupun yang tidak baik di lingkungan di mana pemuda itu berada".


Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke 84 tanggal 28 Oktober 2012 bersamaan 12 Zulhijjah 1433 H di tingkat sekolah tersebut juga dibacakan Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia oleh tiga orang siswa seperti teks di bawah ini:




 PUTUSAN KONGRES PEMUDA-PEMUDA INDONESIA

Kerapatan Pemuda-Pemuda Indonesia yang diadakan oleh perkupulan-perkupulan pemuda Indonesia yang berdasarkan kebangsaan, dengan namanya: Yong Java, Yong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatera), Pemuda Indonesia, Sekar Rukun Pasundan, Yong Islamieten Bond, Yong Bataks, Yong Selebes, Pemuda Kaum Betawi dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia; membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahun 1928 di negeri Jakarta; sesudahnya mendengar pidato-pidato dan pembicaraan yang diadakan dalam kerapatan tadi; sesudahnya menimbang segala isi pidato-pidato dan pembicaraan ini; kerapatan lalu mengambil putusan:

PERTAMA.
KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH-DARAH YANG SATU, TANAH INDONESIA.

KEDUA.
KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI PUTERA DAN PUTERI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Setelah mendengar putusan ini, kerapatan mengeluarkan keyakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkumpulan-perkumpulan kebangsaan Indonesia; mengeluarkan keyakinan persatuan Indonesia
diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuannya:
_    kemauan                                                                                                                             
_    sejarah
_    bahasa
_    hukum-adat
_    pendidikan dan kepanduan; dan mengeluarkan pengharapan supaya putusan ini disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan dimuka rapat perkumpulan-perkumpulan kita.


Minggu, 21 Oktober 2012

PERSIAPAN PENYALURAN TUNJANGAN GURU TAHUN 2013
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
di Seluruh Indonesia
Dengan hormat kami beritahukan bahwa  salah satu program Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Direktorat P2TK Dikmen), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah adalah menyalurkan dana tunjangan bagi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu kami sampaikan kepada Saudara hal-hal sebagai berikut :
1.  Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang diperuntukkan bagi guru PNS, guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dan Guru Bukan PNS yang diangkat oleh pemerintah daerah atau yayasan/masyarakat penyelenggara pendidikan baik yang mengajar di sekolah negeri maupun sekolah swasta; dan sudah memiliki sertifikat pendidik.
2. Subsidi Tunjangan Fungsional adalah tunjangan yang diperuntukkan bagi Guru Bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat; dan belum mempunyai sertifikat pendidik.
3.  Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diperuntukkan bagi guru PNS dan Bukan PNS yang bertugas di daerah khusus yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat; baik yang sudah memiliki sertifikat pendidik maupun yang belum mempunyai sertifikat pendidik.
Untuk mewujudkan pelaksanaan penyaluran dana tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah pada tahun 2013 supaya tepat waktu, tepat sasaran dan tepat guna, maka diperlukan data penerima tunjangan yang akurat.
Sehubungan dengan hal tersebut, sambil menunggu permendikbud, Permenkeu/PMK dan Petunjuk Teknis tentang Penyaluran Tunjangan Guru maka mohon Saudara dapat menugaskan staf bagian ketenagaan untuk dapat melakukan pendataan semua guru dan pengawas pada jenjang pendidikan menengah di wilayah kabupaten/kota Saudara dengan melakukan  :
1.   Perekaman data dengan menggunakan formulir yang telah disiapkan oleh Direktorat P2TK Dikmen. Formulir tersebut akan dikirim ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan dapat juga diunduh di http://p2tkdikmen.kemdikbud.go.id atau https://sites.google.com/site/ptkdikmen
2. Formulir yang sudah diisi kemudian disimpan dengan nama “NUPTK” masing-masing guru dan disampaikan dalam bentuk softcopy (compact disc) per sekolah/instansi ke Direktorat P2TK Dikmen atau dikirim melalui email tunjangan.ptkdikmen@gmail.com.
3.  Formulir paling lambat diterima pada tanggal 31 Oktober 2012 sebagai bahan persiapan verifikasi dan validasi data guru penerima tunjangan oleh kabupaten/kota.
4.  Setelah mengirimkan data baik berupa cd atau dikirim lewat email, kemudian masing-masing guru memberitahukan ke Direktorat P2TK Dikmen melalui sms dengan format REG [spasi] NUPTK (contoh : REG 1234123412341234) kirim ke 08388 10 1000.
Apabila Saudara memerlukan keterangan lebih lanjut, dapat mengubungi melalui telp kantor di nomor 021 57974112 dan 021 57974108.
Demikian atas perhatian serta kerjasamanya, kami sampaikan terimakasih.

Direktur Pembinaan PTK Dikmen

Surya Dharma, MPA, Ph.D                                                                                    
NIP. 19530927 197903 1 001

Kamis, 27 September 2012

OCU KAMPAR: Pendidikan

OCU KAMPAR: Pendidikan: Metode Pembelajaran Akuntansi SMK                 Guru yang baik harus menguasai berrmacam-macam metode mengajar sehingga...

Jumat, 24 Agustus 2012

Jasa Raharja Cabang Riau serahkan Sarana Majalah Dinding

                                                       

Pekanbaru, 23 Juni 2009
Dalam rangka sosialisasi visi dan misi perusahaan kepada masyarakat khususnya di kalangan pelajar, hari ini selasa (23/06) Kepala Jasa Raharja Cabang Riau, H. Lukman Hakim, SE, MM yang diwakili oleh Kabag Administrasi, H. Khairil, SE telah menyerahkan sarana majalah dinding (mading) di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat di wilayah Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau sebanyak 3 mading. Tiga sekolahan yang menerima adalah : 1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPLP PGRI Bangkinang, 2. SMA. N. I Bangkinang Seberang, 3. MAN Kampar Tanjung Rambutan.
Tampak pada gambar saat Kabag Administrasi sedang menyerahkan mading di SMK PGRI diterima langsung Wakil Kepala Sekolah  Zapril,  S.Pd dan disaksikan oleh semua Guru dan Murid.
Setelah penyerahan dan pemasangan mading, Kabag Adm. didampingi Kasubag Humas memberikan sosialisasi  dan tanya jawab seputar Jasa Raharja kepada semua Bapak dan Ibu Guru di ruang rapat.         
Ketiga sekolah yang telah menerima sarana tersebut melalui Kepala Sekolah masing-masing mengatakan sangat berterima kasih sekali atas bantuan yang telah diberikan oleh Jasa Raharja lewat program pengadaan sarana majalah dinding (mading) ini benar-benar bermanfaat sekali sehingga dapat menambah kelancaran pendidikan dan aktifitas siswa.

Selasa, 21 Agustus 2012

Asal usul Suku Kampar di malaysia, dan Pekan Kampar di Perak.

oleh SAGOTRAVEL pada 16 April 2010 pukul 14:55 ·
Orang suku Kampar (Kampau) berasal dari lima (5) kota utama yang merupakan penempatan utama di tepi Sungai Kampar di Kabupaten (daerah) Kampar di Riau, Sumatera iaitu:

i. Kuok (pekan sehari: Selasa)
ii. Salo (pekan sehari: Isnin)
iii. Bangkinang (pekan sehari: Ahad dan Rabu)
iv. Air Tiris (pekan sehari: Sabtu)
v. Rumbio (pekan sehari: Khamis)

Setiap kota terdiri daripada empat (4) suku utama iaitu:

i. Domo Bagindo Bosau
ii. Tok Said
iii. Piliang
iv. Melayu

Setiap suku mempunyai seorang ketua. Oleh yang demikian setiap kota akan memiliki 4 orang ketua suku yang akan menghadiri pertemuan ketua-ketua suku di kota Bangkinang. Ketua suku yang mempunyai bilangan anak buah yang teramai akan dipilih sebagai ketua suku sesebuah kota. Setiap perhimpunan ketua-ketua suku di Bangkinang akan dihadiri oleh 20 orang ketua suku (4 X 5). Seorang ketua suku sesebuah kota yang mewakili anak buah yang paling ramai akan menjadi ketua suku orang Kampar.

Pada awalnya Orang Kampar datang ke malaysia / Semenanjung Tanah Melayu melalui jalan laut Selat Melaka. Setelah itu mereka menggunakan jalan sungai dan darat. Seterusnya mereka membuat penempatan baru di kawasan sekitar sepanjang Sungai Pahang. Penempatan baru orang-orang Kampar bermula dari Pekan – Chenor – Temerloh – Jerantut. Selain itu mereka juga tersebar ke Kuantan – Mentakab – Kerdau - Kuala Krau dan Kuala Lipis.

Orang-orang Kampar yang mendarat di pantai barat Semenanjung membuat penempatan baru di Selangor (terutamanya di Batang Kali dan Kajang), di Perak (terutamanya di Batu Gajah, Kampar dan Parit Buntar).

Pekerjaan utama orang-orang Kampar ialah berdagang. Mereka menguasai bidang-bidang peniagaan kecil seperti perniagaan kain di pekan-pekan sehari terutamanya di daerah Pahang Selatan. Di bandar Temerloh, para peniaga orang Kampar mendiami rumah kedai di Jalan Abu Bakar (bangunan pink) dan deretan kedai yang di kenali sebagai Kedai Lintang (kerana kedudukannya melintang di hujung dua blok rumah kedai Jalan Abu Bakar. Sudirman Hj Arshad seorang penghibur Nombor 1 Malaysia pada satu masa dulu ialah seorang anak Kampar kelahiran Temerloh yang paling terkenal di Pahang. U-Wei Hj Saari, seorang pengarah filem terkenal Malaysia ialah anak Kampar kelahiran Mentakab.

Kini anak-anak keturunan Kampar sudah tersebar di merata ceruk-rantau Malaysia dan hidup membaur dengan keturunan suku-suku yang lain. Sebahagian daripada masih mewarisi bahasa dan budaya Kampar manakala sebahagian lagi sudah terputus hubungan dengan asal usul mereka.

Asal Usul Nama Tempat di Malaysia : kampar, perak

Kalau kita lihat nama pekan Kampar itu sendiri mempunyai persamaan nama dengan Bandar Kampar di Sumatera, Indonesia. Ini diakui oleh para sejarahwan kita bahawa nama pekan ini adalah diambil sempena nama Kampar yang ada di Sumatera, Indonesia.

Wujudnya perkaitan di antara kedua-dua nama ini adalah melalui perniagaan yang dijalankan oleh kedua-dua penduduk bagi dua pekan ini, perniagaan mereka yang paling utama ialah penjualan tembakau dan alat-alat tembikar sara tembaga.

Kedatangan orang Kampar (Indonesia) yang paling ramai sekali dating ke sini ialah pada 1880-1900. Mereka datang melalui beberapa batang Sungai Kuala Dipang, Sungai Kampar, Sungai Kinta dan lain-lain lagi. Mereka menggunakan jong iaitu sebuah sampan besar yang diperbuat daripada kayu keras dan diukir menyerupai itik. Tempat persinggahan mereka adalah di tebing-tebing sungai. Maka, wujudlah beberapa buah Kampung Jeram di tebing Sungai Keboi.

sekarang ini ciri-ciri tradisional masyarakat kampar di sini agak sukar ditemui lagi disebabkan arus pemodenan apatah lagi majoriti masyarakat di sini kini dari keturunan tionghua terutamanya di kawasan bandar. http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=765804 tetapi masih boleh juga ditemui ciri-ciri tradisional kampar (walaupun amat sedikit) sekiranya melalui kwsn kampung2 di sekitar daerah kampar, perak.


Sumber:Dipetik dari http://bridgebuilder.myfreeforum.org...t__t_1699.html dan http://www.mail-archive.com/sahabati.../msg10191.html

Kamis, 26 April 2012


SOSOK PRESIDEN PEMBERANI DAN TEGAS

Dulu saya sering heran kalo liat SPBU macem Shell, Petronas dan SPBU asing lainnya yang berjajar di pinggir jalan, mereka berdagang tapi nggak ada yang beli, apa mereka untung? Tapi kenapa mereka membangun gedung yang megah walaupun pelangganya nyaris dikatakan kosong melompong, tak ada mobil yang mau belok ke SPBU asing yang cuman jualan Pertamax. Kini saya baru mengerti ternyata itu diskon atas investasi yang mereka lakukan, lalu bagaimana mereka bisa yakin berbisnis di Indonesia, ternyata mereka memang udah tau arah perkembangan ekonomi politik kita sekarang, regulasi minyak kita mengarah pada Pasar Bebas, Pemerintah lebih suka menjual premium ke pasar spekulasi NYMEX, ketimbang nyalurin ke rakyatnya sendiri. Jadi saya paham bagaimana kemudian 40 perusahaan asing memegang beslit lisensi 20.000 hak pembangunan SPBU, ini artinya nanti bakal ada 800.000 SPBU asing bermain di pasaran distribusi ritel.
Rupanya kita harus belajar ‘Ilmu Sinyalemen, Ilmu Pertanda’. Adanya SPBU asing, regulasi yang dipermainkan dan trik-trik politik dagang yang dikenalkan ke ruang publik adalah bagian besar penggiringan ekonomi Indonesia ke dalam pasar bebas yang mendikte ruang ekonomi rakyat. Untuk memahami ini dan memeriksa kenapa bangsa kita jadi budak asing dan bego begini tak mengerti bagaimana membangun pasar sendiri, kita juga harus mengerti sejarah, dulu di tahun 1960 Bung Karno mengundang Chaerul Saleh, Achmadi, Djuanda Kartawidjaja, Ibnu Soetowo dan Jenderal Nasution ke Istana Negara pada suatu pagi, mereka ngobrol tentang politik minyak bumi nasional. “Aku ingin Permina menjadi Perusahaan minyak raksasa, perusahaan yang mampu berdikari, mampu menopang perekonomian Indonesia, Permina bisa digunakan sebagai alat pertama dalam membangun ekonomie Indonesia, seluruh perusahaan minyak asing yang ada di Indonesia ini saya tekan harus bantu Permina, selain bisa ngebor minyak sendiri, membangun rafinerij-nya (rafinerij =kilang, bahasa Belanda), juga mampu membangun jaringan distribusinya, dari situ kemudian terbentuk Pasar bangsa sendiri”. Bung Karno adalah Presiden RI yang terobsesi membangun perekonomian Indonesia yang kuat, Indonesia mampu membangun pasar-pasarnya sendiri, perekonomiannya harus dipegang “Orang Indonesia sebagai Panglima” seperti yang ia bilang pada Dasa’at ketika ia didatangi Dasa’at yang baru saja pulang dari kunjungan bisnis di Amerika Serikat dan membawakan dasi serta parfum Shalimar, parfum kesukaan Bung Karno : “Heh, Dasa’at aku ini bermimpi membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bangsa yang bisa membangun seluruh jaringan pasar-pasarnya sendiri di semua kota, seluruh perdagangan dipegang orang Indonesia, pendek kata “Orang Indonesia harus jadi Panglima atas ekonomie Indonesia”. Itulah mimpi Bung Karno, dan ia bertarung dalam mimpi itu. Ia bikin Revolusi, ia jungkir balikken keadaan. Bung Karno bilang “Kebudayaan yang Berkepribadian, akan menyokong kesejahteraan, ia bukan sadja penjumbang peradaban dunia, tapi djuga penjumbang ekonomie bagi bangsanja” Bung Karno berkata itu kemudian benar adanya, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Korea Selatan mampu menjadikan produk budaya mereka sebagai sumber ekonomie besar yang menyumbang kesejahteraan bangsanya.
Tindakan Bung Karno jelas nggak disenengin boss-boss besar perusahaan minyak asing, apalagi Bung Karno berhasil rebut Irian Barat, gertak Imperialis Inggris, bilang ke Malaysia, “Revolusi Indonesia adalah lonceng kematian imperialisme” dalam ancamannya ke Malaysia Bung Karno berpidato yang konteks-nya amat berjangkauan panjang “sebab het wezen atau inti daripada imperialisme adalah, membuat bangsa-bangsa tidak berdiri di atas kaki sendiri. Prinsip inti imperialisme ialah membuat bangsa-bangsa memerlukan barang-barang bikinan imperialis, memerlukan persenjataan pihak imperialis, memerlukan bantuan pihak imperialis” Disini Bung Karno sudah memperkirakan bahwa pada akhirnya akan ada bentuk NeoImperialisme dalam bentuk Modal yang membuat bangsa-bangsa ‘lemah modal’ bergantung pada bangsa ‘kuat modal’.
Keberanian Bung Karno ini kemudian bikin marah boss-boss minyak asing, apalagi Bung Karno bisa rebut Irian Barat dengan diplomasi gertak tanpa harus menembakkan sebiji rudal-pun. Setelah Irian Barat takluk, Negara barat pun menggunakan taktik intelijen dan kontra intelijen buat ngadepin Bung Karno, akhirnya Bung Karno jatuh beneran di tahun 1967. Dia diinternir, setelah kejatuhan Bung Karno masih ada Ibnu Sutowo yang mati-matian masih pegang amanat Bung Karno bikin Permina besar, semasa awal Orde Baru nama Permina diganti jadi Pertamina, Suharto sendiri belum menemukan orang sehebat Ibnu Sutowo yang bermodalkan hanya tambang minyak tua di Pangkalan Brandan dengan empat meja dan lima kursi serta tiga sepeda bisa membangun kilang minyak terbesar di Asia. Saat itu Ibnu berambisi menjadikan Pertamina sebagai perusahaan minyak raksasa, sebagai pendorong ekonomi nasional, semua lini industri dimasuki Pertamina untuk memancing perekonomian swasta bergerak, mulai dari Real Estate, Pangan sampai pada Rumah Sakit, dibawah jaringan Pertamina. Ibnu juga berani maen spekulasi, ia bangun LNG, gas cair yang ditertawakan pembesar Jepang, tapi Ibnu berhasil dengan spekulasi itu, lalu Ibnu dijebak pada pembatalan pinjaman jangka panjang, Ibnu dituduh korupsi, Pak Harto juga takut bila Ibnu besar maka akan mudah membiayai lawan-lawan politiknya, saat itu rivaal Suharto masih kuat dan awalnya mereka dulu atasan Suharto seperti Nasution, Bung Hatta atau Sri Sultan HB IX, Suharto juga takut dengan anak buahnya yang naik daun macam Jenderal Mitro, Jenderal Jusuf ataupun Jenderal Ali Moertopo, semua adalah ancaman Suharto dalam merebut Istana Merdeka dari tangan Suharto. Mundurnya Ibnu Sutowo, juga berarti hancurnya rencana besar minyak nasional yang berencana bukan saja sebagai Perusahaan Minyak terbesar di Asia, tapi Perusahaan Minyak terbesar di dunia.
Kini saya hanya mengelus dada, melihat SPBU-SPBU asing itu menguasai pinggir-pinggir jalan raya, bahkan untuk menguasai pasar retail saja orang Indonesia tidak bisa menjadi Panglima-nya. Kini orang Indonesia dipaksa beli Pertamax oleh pemerintahan budak asing ini, padahal persediaan Premium masih berlimpah, Pemerintah hanya ingin jual Premium ke pasar spekulasi, banyak orang Indonesia susah karena didikte atas kemauan Pasar Bebas. Benar kata Bung Hatta di masa lampau di tahun 1954 ketika berpidato di depan Pabrik Tekstil milik pengusaha Indonesia yang baru aja diresmikan sendiri oleh Bung Hatta “Apalah arti Kemerdekaan bila orang Indonesia tak punya hak-hak ekonomie-nya?”
Kiriman: ToviQ Leutiq